Memilih Kambing Etawa Betina

Memilih kambing etawa yang baik merupakan kunci utama dalam beternak kambing etawa.

kambing etawa betina

Hal pokok yang harus diperhatikan dalam memilih calon indukan baik jantan maupun betina adalah kambing harus sehat, tampak bersemangat, aktif dalam bergerak, kepala selalu tegak, mata bercahaya, pertumbuhan bagus, rambut dan bulu-bulunya mengkilap, dan bebas dari cacat tubuh yang bersifat menurun.

Berikut ini adalah cara umum dalam memilih calon induk kambing betina:

  1. Calon bibit dibeli langsung dari peternak
  2. Menyeleksi potensi kemampuan produksi induk (bagi induk yang telah melahirkan) dengan memperhatikan jumlah anak yang dilahirkan dan berat tiap anak. Jika induk belum pernah melahirkan maka dapat melihat dari riwayat induknya (ibunya) dengan kriteria yang telah disebutkan.
  3. Menilai penampilan fisik calon induk dengan memperhatikan:

    • Bentuk tubuh yang bagus, seimbang dan tidak cacat
    • Warna kulit yang cerah dan tinggi gumba
    • Keadaan gigi
    • Tulang (balungan) yang besar
    • Berat badan yang proporsional dengan fisik kambing (tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk)
  4. Menilai karakter yang baik yang terlihat dari ekspresi muka yang cerah, tenang dan pandangan mata berseri. Calon betina yang baik bertingkah laku normal dan bersifat keibuan
  5. Menilai bentuk tubuh

    • Dari arah depan: tubuh terlihat besar, kaki lurus, dan jarak antar kakinya lebar
    • Dari samping: tubuh terlihat tinggi, panjang, dan dalam
    • Dari arah belakang: tubuh terlihat besar, serta kaki belakang memiliki jarak yang lebar dan kuat, tulang rusuk berkembang sehingga dada terlihat luas dan perkembangan daging baik
    • Bagian belakang tubuh nampak berat menunjukkan kemampuan kambing mendukung berat air susu
  6. Calon induk kambing betina yang bagus memiliki bentuk ambing yang besar, rasanya lembut jika dipegang, dan mudah dilipat-lipat dengan jari. Bentuk ambing simetris, berjumlah dua sama besar dan tidak ada cacat.
  7. Untuk kambing perah, hendaknya dipilih induk betina yang memiliki kantung kapur (kanpor). Bentuk ambing yang tidak melorot atau memiliki kanpor lebih kuat untuk diperah dan terhindar dari robeknya ambing. Ambing yang robek dapat berakibat pada penyakit masitis.

Kriteria diatas merupakan panduan umum namun kemampuan untuk menilai secara fisik hanya didapat melalu praktek di lapangan dan berkonsultasi ke peternak yang berpengalaman. Memilih konsultasi yang tepat dapat membantu anda mendapatkan calon indukan yang baik.